Judul Buku : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea
Hirata
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Halaman : x + 292 Halaman
Cetakan : ke-14, januari 2008
Unsur Intrinsik
1. 1. Tema
Tema yang terdapat dalam novel sang pemimpin adalah tentang persahabat
dan perjuangan dalam mengarungi kehiduoan serta kepercayaan terhadap kekuatan
mimpi.
2. 2. Latar
i)
Latar
tempat
Pulau magai, balitong,
los pasar, dermaga pelabuhan, gedung bioskop, sekolah, terminal, dan pulau
Kalimantan
ii) Latar waktu
Pagi, siang, sore dan
malam
iii) Latar nuansa
Nuansanya lebih berbau Melayu dan
gejolak remaja yang diselimuti impian-impian.
3. 3. Penokohan dan Perwatakan
Ikal :baik, optimis,
pantang menyerah, dan penyuka rhoma irama
Aria :pintar, penuh inspirasi, gigih,
rajin, pantang menyerah
Jimbron :polos,
gagap, baik, antusias pada kuda
Pak balia :Baik,
bijaksana, pintar
Pak Mustar :galak, pemarah,
berjiwa keras
Ibu Ikal : baik,
penuh kasih sayang
Ayah Ikal : pendiam,
sabar, penuh kasih sayang, bijaksana
Dan tokoh lain Mahader, A Kiun, Pak Cik Basman, Taikong, Hanim, Capo,
Bang Zaitun, Pendeta Geovanny, Mak cik dan Laksmi adalah tokoh pendukung dalam
novel ini.
4. 4. Alur
Dalam novel ini menggunakan alur gabungan (alur maju dan mundur). Alur
maju ketika pengarang menceritakan dari mulai kecil sampai dewasa dan alur
mundur ketika menceritakan
peristiwa waktu kecil pada saat sekarang/dewasa.
5. 5. Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah jangan pernah berhenti
bermimpi karena mimpi dapat menjadi kenyataan.
6. 6. Sudut Pandang
Sudut pandang novel ini yaitu “orang pertama” (akuan). Dimana penulis
memposisikan dirinya sebagai tokoh Ikal dalam cerita.
Sinopsis
“3 Seorang pemimpi. Setelah tamat
SMP, melanjutkan ke SMA Bukan Maen. Disinilah perjuangan dan mimpi ketiga
pemberani ini dimulai. Ikal, salah satu dari anggota Laskar Pelangi, Arai,
saudara sepupu Arai yang sudah yatim piatus ejak SD dan tinggal di ruamh Ikal,
sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Ayah danIbu Ikal. Dan Jimbron, anak
angkat seorang pendeta karena yatim piatu juga sejak kecil. Namun pendeta yang
sangat baik dan tidak memaksakan keyakinan Jimbron, malah mengantarkan Jimbron
menjadi muslim yang taat.
Arai dan Ikal begitu pintar dalam
sekolahnya, sednagkan Jimbron, si penggemar kuda ini biasa-biasa aja. Malah
menduduki rangking 78 dari 160 siswa. Sedangkan Ikal dan Arrai selalu menjadi 5
3 besar. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arrai, orang susah seperti
mereka tidak akan berguna tanpa mimpi-mimpi. Mereka berdua mempunyai mimpi yang
tinggi yaitu melanjutkan study ke SArbonne Perancis. Mereka terpukau dengan
cerita Pak Beia, guru seninya, yang selalu meyebut-nyebut indahnya kota itu.
Kerja keras, menjadi kuli ngambat mulai pukul 2 pagi sampai jam 7 dan
dilanjutkan dengan sekolah, itulah perjuangan ketiga pemuda itu. Mati-matian menabundemi
mewujudkan impiannya. Ya, meskipun kalau dilogika, tabungan mereka tidak akan
cukup untuk samapi kesana. Tapi jiwa optimisme Arai tak terbantahkan.
Setelah selesai SMA, Ari dan Ikal
merantai ke Jawa, Bogor tepatnya. Sedangkan Jombron lebih memilih untuk menjadi pekerja di ternak
kuda di Belitong. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi
tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal spai
di Perancis, maka jiwa Jimbronpun akan selalu ebrsama mereka. Berbula-bulan
terkatung0katung di Bogor, mencari pekerjaan untuk bertahan hidup susahnya
minta ampun. Akhirnya setelah banyak pekerjaan tidak bersahabat ditempuh, Ikal
ketrima menjadi tukang sortir (tukang Pos), dan Arai memutuskan untuk merantau
ke kAlimantanTahun berikutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI. DAn
setelah lulus, ada lowongan untuk mendapatkan biasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu
pesaing berhasil ia singkirkan dan akhrinya sampailah pada pertandingan untuk
memperebutkan 15 besar.
Saat wawancara tiba, tidak
disangka, profesor pengujia begitu terpukau dengan proposal riset yang diajukan
Ikal, meskipun ahanya berlatar belakang sarjana Ekonomi yang amsih bekerja
sebagai Tukang Sortir, tulsiannya begitu hebat. Akhirnya setelah wawancara
selai, siap yang menyangka. KEjutan yang luar biasa. Warai pun ikut dalam
wawancara itu. Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya mereka berdua
dipertemukan dalams uatu forum yang begitu indah dan terhormat. Begitulah Arai,
selalu penuh dengan kejutan. Semua ini sudha direncanaknnya bertahun-tahun. TErnyata dia kuliah di
Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Biologi. Tidak kalah dengan Ikal, proposal
Risetnya juga begitu luar biasa dan berbakat untuk menghasilkan teori baru.
Akhirnya sampai juga mereka
pulang kampung ke BElitong. Dan ketika ada surat datang, merka berdebar-debar
membuka isinya. PEngumuman peberima Beasiswa ke Eropa. Arai begitu sedih karena
dia sangat merindukan kedua orang tuanya. Sangat ingin emmbuka kabar tu bersama
orang yang sanagt dia rikan. Kegelisahan dimulai. Tidak kuasa mengetahui isi
dari surat itu. Akhirnya Ikal ketrima di Perhuruan tinggi, Sarbone PErnacis.
Setelah perlahan mencocokkan dengan surat Arai, Subhannallah, inilah jawaban
dari mimpi2 mereka. Kedua sang pemimpi ini diterima di Universitas yang sama.
Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Disinilah perjuanagan dari mimpi itu
dimulai, dan siap melahirkan anak-anak mimpi berikutnya.
Penilaian
Menurut
saya novel ini hamper tidak ada kekurangannya, dan anyak mengandung nilai
pendidikan yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat sekarang, dan membuat kita
berimajinasi saat membaca novel tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar